RIG.my.id - Sudah menjadi rahasia umum bahwa aktivitas "penambangan" mata uang kripto (cryptocurrency) mengandalkan sejumlah perlengkapan komputer atau mining rig yang terdiri dari banyak kartu pengolah grafis (GPU).


Untuk proses mining yang lebih optimal, seluruh GPU tersebut juga harus beroperasi selama 24 jam dan tentunya memakan daya listrik yang tidak sedikit. Bahkan, menurut laporan Bitcoin Energy Consumption Index yang dirilis Digiconomist, proses penambangan satu keping Bitcoin saat ini memakan daya 1.820 kilo Watt per jam (kWh).


Angka tersebut diperkirakan setara dengan rata-rata pemakaian listrik rumah tangga di Amerika Serikat (AS) selama 62 hari atau sekitar 2 bulan.

Baca juga: Penambang Bitcoin di China Ramai-ramai Jual GPU dengan Harga Murah

Di AS sendiri, biaya pemakaian listrik per kWh berkisar 0,13 dolar AS atau sekitar Rp 1.800, sehingga pengguna harus membayar sekitar 236 dolar AS (sekitar Rp 3,4 juta) untuk pemakaian listrik 1.820 kWh.


Sumber daya yang dibutuhkan dan emisi karbon yang dihasilkan dari penambangan satu keping Bitcoin.(Digiconomist)

Selain daya listrik, Digiconomist juga mengklaim proses penambangan satu keping Bitcoin bisa menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 864,93 kgCO2, yang setara dengan 1,9 juta transaksi Visa atau 144.000 ribu jam menonton YouTube.

Adapun transaksi satu keping Bitcoin juga disebut bakal menghasilkan sampah elektronik (e-waste) sekitar 77,80 gram.


Di samping daya listrik yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu keping Bitcoin, Digiconomist juga mengungkap besaran sumber daya yang dihabiskan komputer-komputer di jaringan Bitcoin secara global.

Baca juga: Seberapa Besar Daya Listrik yang Digunakan oleh Bitcoin?

Menurut data Digiconomist, perkiraan konsumsi listrik jaringan Bitcoin saat ini mencapai 134,74 Terra Watt per jam (TWh), atau setara dengan pemakaian listrik di seantero negara Swedia. Padahal, angka tersebut "hanya" berkisar 78 TWh pada bulan Maret lalu.

Sementara itu, transaksi Bitcoin secara global juga diperkirakan menghasilkan emisi karbon sebesar 64,01 Mt CO2 dan 5,76 kt e-waste per tahun.

Perlu ditambahkan bahwa jumlah tersebut hanya mewakili perkiraan untuk Bitcoin saja, belum termasuk mata uang kripto lain, seperti Ethereum, Dogecoin, dan lain-lain.

Artinya, konsumsi energi listrik oleh keseluruhan jaringan cryptocurrency kemungkinan lebih besar lagi.

Berita Terkait
Seberapa Besar Kebutuhan Internet Rumah Pintar?
Curi Listrik SMA untuk Menambang Uang Virtual, Kepala Sekolah Dipecat
Mati Listrik, Ini 10 Cara Hemat Baterai Smartphone
Bill Gates Sebut Bitcoin Terlalu Banyak Memakai Listrik
Demikian informasi tentang apa itu bitcoin, harga dan cara kerjanya. Bisa dikatakan bitcoin adalah jenis mata uang kripto pertama dengan nilai kapitalisasi paling besar di dunia.

RIG.my.idBitcoin adalah salah satu istilah yang barangkali sudah tidak asing lagi. Banyak kalangan sudah mulai menjadikan bitcoin sebagai salah satu aset digitalnya. Lantas apa itu bitcoin?.

Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto pertama sekaligus menjadi yang paling populer. Harganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.

 

 

Pengertian bitcoin

Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009. Penemuan bitcoin adalah mengikuti gagasan yang ditetapkan dalam kertas putih oleh Satoshi Nakamoto (nama alias).


Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional. Tidak seperti mata uang yang dikeluarkan bank sentral, bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.

Baca juga: Alat mining

Bitcoin dikenal sebagai jenis cryptocurrency karena menggunakan kriptografi untuk menjaganya tetap aman. Tidak ada bitcoin fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang dapat diakses oleh setiap orang secara transparan (meskipun setiap catatan dienkripsi).

Dengan kata lain, bitcoin adalah mata uang digital yang dibuat dan disimpan secara digital. Karena bentuknya digital, bitcoin tidak memiliki wujud fisik layaknya mata uang resmi Negara. Tidak ada otoritas yang mengatur yang mengendalikannya.

Meskipun tidak menjadi alat pembayaran yang sah di sebagian besar dunia, Bitcoin sangat populer dan telah memicu peluncuran ratusan mata uang kripto lainnya, yang secara kolektif disebut sebagai altcoin. Bitcoin biasa disingkat BTC saat diperdagangkan.

Namun demikian, ada beberapa layanan yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran, salah satunya PayPal. Bitcoin bahkan bisa digunakan untuk membeli mobil buatan Tesla Inc.

Baca juga: mining

Bitcoin adalah aset berharga karena orang-orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa nyata, dan bahkan rela menukarnya dengan uang tunai.

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang memiliki nilai kapitalisasi paling besar(SHUTTERSTOCK/CHINNAPONG)

Nilai kapitalisasi dan harga bitcoin
Saat ini, bitcoin adalah mata uang kripto dengan kapitalisasi atau valuasi pasar terbesar di dunia. Per Desember 2021, total valuasi pasar bitcoin adalah mencapai 913,1 miliar dolar dollar AS atau sekitar Rp 13.103 triliun (kurs Rp 14.350).


Satu 'keping' bitcoin setara dengan Rp Rp 713.747.456. Padahal bulan lalu, harga satu bitcoin nyaris mencapai Rp 1 miliar, atau tepatnya Rp 968.937.473,32.

Bitcoin semakin populer, terutama setelah miliarder pemilik Tesla Inc, Elon Musk, melalui akun Twitter-nya, menyatakan dukungannya terhadap mata uang baru tersebut.

Baca juga: rig jakarta

Musk mengatakan, pihaknya sedikit terlambat menyadari potensi bitcoin, dan menyebut bahwa seharusnya dia sudah membeli mata uang itu delapan tahun sebelumnya.

 

 

Keunikan bitcoin


Keuntungan paling unik bitcoin berasal dari fakta bahwa bahwa bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang muncul di pasar.


Bitcoin adalah mata uang kripto yang berhasil menciptakan komunitas global dan melahirkan industri baru dari jutaan penggemar. Mereka kemudian membuat, berinvestasi, memperdagangkan, serta menggunakan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kemunculan mata uang kripto pertama ini telah menciptakan dasar konseptual dan teknologi yang lantas menginspirasi pengembangan ribuan proyek yang bersaing.

Baca juga: jasa rakit rig mining bogor

Berkat sifat kepeloporannya, bitcoin adalah tetap memuncaki pasar yang aktif ini bahkan setelah lebih dari satu dekade eksistensinya.

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang memiliki nilai kapitalisasi paling besar(Wall Street Journal)

 

 

Cara kerja bitcoin


Pada dasarnya setiap 'keping' bitcoin adalah file komputer yang disimpan dalam aplikasi 'dompet digital' di smartphone atau komputer.

Para pemilik bitcoin adalah bertransaksi dengan cara mengirimkan (satu atau sebagian) uang digital tersebut melalui dompet digital. Lalu, setiap transaksi bitcoin dicatat dalam daftar publik yang disebut blockchain.

Hal ini memungkinkan pelacakan riwayat bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak mereka miliki, membuat salinan (copy) bitcoin, atau membatalkan transaksi.

Baca juga: mining


Adapu tiga cara utama yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan bitcoin adalah sebagai berikut:

Membeli bitcoin menggunakan uang 'nyata'
Menjual barang dan menerima pembayaran dengan Bitcoin
Menambang bitcoin dengan menggunakan komputer
Menambang bitcoin
Istilah 'menambang' erat kaitannya dengan cara seseorang mendapatkan bitcoin. Pada dasarnya, kegiatan ini hanyalah gambaran sederhana dari proses komputer untuk mendapatkan bitcoin, yang diibaratkan seperti menambang emas.

Agar sistem bitcoin berfungsi, orang-orang dapat memerintahkan komputer mereka untuk memproses transaksi bagi semua orang. Komputer diatur sedemikian rupa, agar dapat melakukan proses perhitungan yang sangat rumit. Dari situ, pemilik komputer mendapat imbalan berupa bitcoin.

Baca juga: rig

Karena proses perhitungan tersebut sangat rumit, maka dibutuhkan komputer yang kuat untuk mendapatkan bitcoin. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai 'menambang'.

Akan tetapi, sistem bitcoin adalah telah diatur sedemikian rupa. Sehingga proses perhitungan yang diperlukan untuk mendapatkan bitcoin menjadi semakin sulit seiring berjalannya waktu.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terlalu banyak bitcoin yang dihasilkan, dan akhirnya beredar.

Jika seseorang mulai menambang sekarang, mungkin butuh bertahun-tahun sebelum akhirnya mendapatkan satu keping bitcoin. Di sisi lain, dibutuhkan banyak uang untuk membayar listrik dan merakit komputer yang cukup kuat agar bisa digunakan untuk menambang bitcoin.

jasa mining